Kamis, 25 Juni 2009

PENGGERAKAN PENGGUNAAN OBAT RASIONAL
PALEMBANG, 22 - 24 JUNI 2009


Penggerakan POR atau Penggunaan Obat Rasional di wilayah barat meliputi provinsi-provinsi yang ada di Pulau Sumatera. Tujuan dilaksanakannya program POR adalah demi tercapainya penggunaan obat secara rasional di seluruh institusi pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta termasuk swamedikasi oleh masyarakat.

Kenapa POR perlu dilaksanakan disetiap daerah?

Tujuannya adalah untuk mewujudkan penerapan POR melalui beberapa strategi sehingga terbentuk jejaring POR (networking) dengan mengefektifkan sistem yang sudah ada baik di pelayanan kesehatan dasar maupun Rumah Sakit, dengan output:

  1. Terbentuknya jejaring.
  2. Terlaksananya penggunaan obat secara rasional.

Langkahnya adalah dengan kegiatan:

  1. Pembentukan Tim Nasional dan Provinsi.
  2. Assessment masing-masing provinsi.
  3. Menyusun rencana aksi.
  4. Monitoring & Evaluasi.

Tim Penggerak POR Provinsi:

  1. Akan ditetapkan oleh Gubernur
  2. Keanggotaan yang terdiri dari:

Wakil unsur pejabat Dinas Kesehatan Provinsi, wakil institusi Rumah Sakit, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi Kedokteran, Organisasi Profesi Farmasi, Ahli Komunikasi.

Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau akan mencoba memulai penggerakan POR ini secepat mungkin dengan melibatkan unsur-unsur terkait.

Pada pertemuan POR wilayah barat di Palembang ini disampaikan pula mengenai evidence based Medicine (EBM) oleh Prof. dr. Iwan Dwiprahasto dan MTP (Monitoring-Training-Planning) Approach to Improve Prescribing Practices in Health Facilities) & CBIA (Community Based Interactive Approach) oleh Dr. Sri Suryawati


EBM dan Penggunaan Obat Rasional dalam rangka Patient Safety
oleh: Prof. dr. Iwan Dwiprahasto

















































Selasa, 09 Juni 2009

PENINGKATAN KEMAMPUAN SDM DALAM SERTIFIKASI ISO 13485

(ISO ALAT KESEHATAN / PKRT)

2 – 5 Juni 2009

Management System

Suatu sistem yang mencakup :

  • Responsibility dan accountability manajemen
  • Proses-proses bisnis
  • Deployment sumber-sumber daya, skill, pengetahuan dan teknologi
  • Nilai-nilai dan budaya perusahaan

Terdapat 8 elemen yang umum dalam sistem manajemen :

1. Strategi dan tujuan

Mencakup tanggung jawab manajemen atas pencapaian kinerja perusahaan untuk memenuhi persyaratan mutu, kesehatan dan keselamatan, lingkungan, manajemen resiko dan keuangan


2. Tinjauan Manajemen

Manajemen memberi kesempatan seluruh resiko bisnis untuk dievaluasi secara terpadu. Keputusan dapat dibuat secara optimal dengan memperhatikan semua kebutuhan stakeholders.

3. Manajemen Resiko

Organisasi melakukan analisa resiko terhadap hal-hal yang mempengaruhi image perusahaan, dengan memperhatikan produk, liabilitas proses dan produk, masyarakat dan kemajuan, tidak saja harus patuh kepada persyaratan perundang-undangan, juga terkait dengan pihak asuransi dan biaya-biaya yang ditimbulkan.

4. Proses

Organisasi melakukan identifikasi seluruh proses, keterkaitan antara input dan output, persyaratan stakeholder dan harapan-harapan pelanggan.

5. Dokumentasi

Organisasi membangun sistem dokumentasi yang Sederhana, singkat dan fokus. Metode seperti, Flowchat / Bagan Alir direkomendasikan untuk dapat mengkomunikasikan dokumen secara efektif.

6. SDM

Organisasi melibatkan seluruh jajaran Karyawan secara terus menerus dalam pengembangan dan implementasi sistem manajemen. Ini akan membuat mereka lebih mengerti akan tanggungjawabnya dan kegiatan mereka akan berpengaruh pada performansi usaha dan pengurangan resiko. Barier dari para spesialist dihilangkan, menuju pada tumbuhnya ownership dan komitmen.

7. Indikator Kinerja (Performance Indicator)

Difokuskan pada tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam perencanaan strategik untuk memuaskan kebutuhan stakeholder. Indikator kinerja lebih jauh dikembangkan pada proses, kegiatan dan tingkatan-tingkatan tim untuk mengukur efesiensi dan efektifitas.

8. Alat dan Teknik

Alat-alat dan teknik mutu saat ini, seperti 7-tools, SPC, QCC, Six Sigma, BSc, dll yang biasanya dipergunakan oleh satu sistem manajemen dapat diterapkan untuk seluruh aspek manajemen.

Bagaimana Membuatnya ?

  • Menyediakan fondasi untuk perbaikan kinerja secara terus menerus
  • Menyediakan struktur untuk mengelola perubahan secara kontinyu
  • Memenuhi standar-standar, persyaratan peraturan dan menjabarkan kebutuhan stakeholder
  • Pada akhirnya mencapai Business Excellence

Keberhasilan Management System

  • Sangat tergantung pada motivasi, pemahaman, komitmen dan kompetensi karyawan
  • Tidak mengabaikan kebutuhan-kebutuhan karyawan
  • Tidak mengabaikan skill dan kompetensi yang dibutuhkan untuk proses bisnis
  • Waspada akan adanya “Virtual Integration” !!