Senin, 25 Juni 2012
PERENCANAAN DAN EVALUASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) SUBBIDANG PELAYANAN KEFARMASIAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Senin, 16 April 2012
PERTEMUAN PEMUTAKHIRAN DATA KEFARMASIAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Selasa, 04 Oktober 2011
Volume Otak akan
Menyusut Jika Kurang Vitamin B12
Pada orangtua khususnya, kekurangan vitamin B12 sudah sering dikaitkan dengan risiko penurunan fungsi kognitif dan kecerdasan. Namun dalam penelitian terbaru, kondisi ini juga terbukti bisa membuat volume otak mengalami penyusutan dalam arti sebenarnya.
Peneliti dari Rush University Medical Center di Chicago membuktikan hal itu setelah mengamati 121 orangtua berusia di atas 65 tahun. Peneliti mengambil sampel darah lalu mengamati kadar vitamin B12 sekaligus berbagai sisa metabolismenya.
Para partisipan juga menjalani serangkaian tes untuk mengukur tingkat kecerdasan dan ketajaman memori atau ingatan. Serangkaian tes tersebut dilakukan sedikitnya 2 kali, yakni di awal penelitian dan saat penelitian berakhir yakni 4,5 tahun sesudahnya.
Menurut hasil pengamatan, partisipan yang memiliki kadar vitamin B12 atau sisa metabolisme vitamin B12 yang rendah cenderung lebih cepat pikun. Melalui pemindaian dengan Magnetic Resonance Imaging (MRI), tampak volume otaknya juga mengalami penyusutan.
"Temuan ini masih butuh penelitian lebih lanjut. Terlalu dini untuk mengatakan bahwa suplemen vitamin B12 bisa menjaga fungsi otak dan mencegah penyusutan volumenya," ungkap Christine C Tangney, PhD yang memimpin penelitian tersebut seperti dikutip dari Indiavision, Kamis (29/9/2011).
Dalam makanan sehari-hari, vitamin B12 atau cobalamin banyak ditemukan dalam bahan-bahan makanan hewani seperti telur, hati sapi serta daging unggas. Kekurangan vitamin ini sering dikaitkan dengan anemia atau kurang darah, serta kerusakan saraf otak yang memicu demensia atau pikun.
Susu Bisa Membantu Kontrol Tekanan Darah, Lho...
REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO - Semua mahfum, makanan yang kita konsumsi, bisa mempengaruhi tekanan darah. bagi penderita hipertensi, persoalan tekanan darah ini menjadi krusial, karena bisa berimbas pada kesehatan jantung.
Terkait hipertensi, The Canadian Hypertension Society merekomendasikan apa yang mereka sebuh sebagai DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension), alias diet untuk mencegah dan memperingan hipertensi. Dalam diet ini, penderita dianjurkan memperbanyak konsumsi sayur dan buah, serta susu.
Mengapa susu? Lembaga ini mengutip sebuah studi yang menunjukkan konsumsi susu, yoghurt, dan keju secara signifikan mampu menurunkan tekanan darah.
Sebaiknya, orang dewasa berusia antara 19 sampai 50 tahun mengonsumsi dua kali produk susu atau olahannya. Jumlah perlu ditambah jika penderita sudah berusia di atas 50 tahun, menjadi tiga kali sehari.
Berapa ukuran satu kali saji? TCHS menyarankan, satu kali servis susu setara dengan 1 cangkir susu, tiga perempat cangkir yoghurt, atau 50 g keju.
Bila kebiasaan ini dilakukan secara kontinyu, maka tekanan darah akan mudah dijaga agar selalu stabil
Kamis, 14 Juli 2011
SOSIALISASI GOOD PHARMACY PRACTICE (GPP)
Kamis, 12 Mei 2011
PEMUTAKHIRAN DATA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
Kondisi geografis setiap provinsi di Indonesia sangat beragam, seperti halnya provinsi Kepulauan Riau yang merupakan daerah kepulauan yang lengkap memiliki daerah perbatasan, terpencil dan kepulauan. Dengan demikian hampir semua proses koordinasi antara Kabupaten/Kota dan Provinsi membututuhkan waktu yang lebih lama. Oleh karena itu proses pengumpulan data maupun informasi sebaiknya dilakukan sedini mungkin.
Kebutuhan akan data kefarmasian dan alat kesehatan yang mutakhir sangat dibutuhkan untuk membuat profil data base kefarmasian dan alat kesehatan secara nasional. Data-data yang dikumpulkan merupakan data kefarmasian dan alat kesehatan yang esensial sebagai bahan dasar untuk perencanaan maupun laporan indikator kinerja. Dengan dilakukannya pengumpulan data kefarmasian tingkat provinsi, maka diharapkan data yang terkumpul dapat lebih cepat dan tervalidasi.
Oleh karena itu, pada tanggal 08 – 10 Mei 2011, seksi Farmamin Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau telah melaksanakan kegiatan Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tingkat Provinsi, di Hermest Agro Resort & Convention. Peserta kegiatan ini adalah Kepala seksi dan pengelola data dari Kabupaten/Kota se-provinsi Kepulauan Riau.
Tujuan kegiatan ini dilaksanakan adalah untuk memvalidasi data kefarmasian dan alat kesehatan yang mutakhir dari kabupaten/kota se-provinsi Kepulauan Riau. Kemudian data-data yang telah divalidasi tersebut akan dikumpulkan pada kegiatan Pemutakhiran Data Nasional.
Metode kegiatan yang digunakan pada kegiatan ini adalah paparan kebijakan, paparan teknis, diskusi tanya jawab dan desk untuk memvalidasi data.
Adapun materi yang disajikan pada kegiatan ini antara lain :
a. Kebijakan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, oleh Bpk. Drs. Heru Sunaryo, Apt dan Bpk. Mohamad Arief Jatmiko, ST dari Kementerian Kesehatan RI.
b. Pemaparan Pengelolaan Data Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, oleh Bpk. Moh. Bisri, SKM, M.Kes (Kepala Bidang Yankes & Farmamin Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau)
c. Pemaparan Profil Kefarmasian dan Alat Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, oleh Ibu dr. Hj. Sulastri,M.Si (Kepala Seksi Farmamin Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau)
d. Pemaparan Profil Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kota Tanjungpinang, oleh Bpk. Theofinus S.Si Apt (Kepala Seksi Farmamin Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang)
e. Pemaparan Profil Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kota Batam, oleh Bpk. Drs. Ali Chozin Apt, M.Si (Kepala Seksi Farmamin Dinas Kesehatan Kota Batam)
Dipetik oleh putri Kelantan
Pemutakhiran Data kita laksanakan
Validasi data kami harapkan”
”Bunga dedap di atas para
Anak dusun pasang pelita
Kalau tersilap tutur bicara
Jemari disusun maaf dipinta”
Kamis, 28 April 2011
INTEGRASI DAN HARMONISASI OBAT PROGRAM DAN PKD
Perencanaan obat dan perbekalan kesehatan merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam proses pengadaan obat dan perbekalan kesehatan. Tujuan perencanaan adalah untuk menentukan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka diperlukan koordinasi dan kerjasama semua pihak yang terkait dalam hal perencanaan maupun pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan, sehingga dapat menyamakan persepsi data perencanaan obat program dan obat pelayanan kesehatan dasar, serta untuk meningkatkan integrasi dan harmonisasi pengelolaan obat bagi propinsi maupun kabupaten/kota dari berbagai program P2PL, KIA/Gizi secara terpadu.
.......Oleh karena itu, Seksi Farmamin Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, pada tanggal 24 – 26 April 2011 telah melaksanakan Pertemuan Integrasi dan Harmonisasi Obat Program dan PKD (Pelayanan Kesehatan Dasar). Sebagai peserta pada pertemuan ini adalah Kepala Seksi Farmamin, Kepala Instalasi Farmasi, Pengelola Program P2PL dan Gizi dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-provinsi Kepulauan Riau.
Materi yang disajikan, antara lain :
1. Kebijakan Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011, oleh dr. Setiawan Soeparan, MPH (Direktur Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI)
2. Pengelolaan Obat Program dan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan 1 Pintu (One Gate Policy), oleh dra. Ratna Nirwani, Apt, M.Kes (Kasubdit Pengelolaan Oblik dan Perbekalan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI)
3. Profil Pengelolaan Obat Publik Perbekalan Kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau, oleh Bpk. Moh. Bisri, SKM, M.Kes (Kepala Bidang Yankes & Farmamin Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau)
4. Pemaparan Program-program Obat dan Perbekalan Kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau, oleh Ibu dr. Hj. Sulastri,M.Si (Kepala Seksi Farmamin Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau)
5. Pengelolaan Obat Program P2PL di Provinsi Kepulauan Riau, oleh Tatang Hidayat, SKM, DAP&E (Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau)
6. Pengelolaan Obat Program Gizi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepala Seksi Gizi Komunitas Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau)
7. Ketersediaan Bahan Baku Obat dan Sediaan Obat Generik dalam Mendukung Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, oleh Hapzon Effendi (Area Manager Sumatera PT. Phapros)
“Ditepi pantai menabur garam
Garam dijual di pasar atas
Dengan Integrasi, Harmonisasi obat PKD & Program
Kita maksimalkan pelayanan kefarmasian yang berkualitas”