Minggu, 27 April 2008

SOSIALISASI SOFTWARE PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) DI BATAM

Pelayaan kefarmasian (pharmaceutical care) adalah suatu tanggung jawab profesi dari apoteker dalam mengoptimal terapi dengan cara mencegah dan memecahkan masalah terkait obat (Drug Related Problem).

Ketidakpatuhan (non compliance) dan ketidaksepahaman (non corcondance) pasien dalam menjalanan terapi merupakan salah satu penyebab kegagalan terapi. Hal ini sering disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman pasien tentang obat dan segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan obat untuk terapi.

Pelayanan Informasi Obat merupakan kegiatan yang rutin dilakukan dalam pelayanan kefarmasian, namun sering kali pelayanan Informasi Obat (PIO) dilakukan sekadarnya padahal PIO merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, komprehensif, terkini olehapoteker kepada pasien, masyarakat maupun pihak yang memerlukan di rumah sakit maupun apotek.

Seorang apoteker mutlak menguasai teknis pelayanan informasi obat, kerapkali terhambat oleh penyediaan data kefarmasian yang tidak update dan sulit dicari. Oleh sebab itu, Departemen Kesehatan melalui Dirjen Binfar dan Alkes membuat dan mendistribusikan software PIO.


Software PIO ini berisi informasi obat dengan fitur-fitur yang lengkap mulai dari nama kimia, indikasi, interaksi dan dosis pemberian. Dengan software ini diharapkan pelayanan kefarmasian di komunitas dan rumah sakit dapat lebih baik.

Dinas Kota Batam telah melakukan sosialisasi penggunaan software PIO kepada seluruh Apoteker Pengelola Apotek yang ada di batam. Acara diselenggarakan Tanggal 9 Februari 2008 di Aula Dinas Kesehatan Kota Batam dan dibuka oleh Kepala Dinas Kota Batam Bpk. Dr. Mawardi Badar, MM dan dihadirin oleh Kabid Yankes Farmamin Kota Batam Ibu Dra. Afriani, Apt dan Kepala Seksi Farmamin Kota Batam Bpk. Ali Chozin, M.Si, Apt.
Narasumber dihadiri oleh Kepala Seksi Farmin Dinkes Provinsi Kepri Bpk. Lupi Trilaksono, SF,MM, Apt dan Ibu Mardianti,SE yang mempresentasikan hasil evaluasi Laporan Sistem Informasi Narkotika dan Psikotropika Tahun 2007

Sasaran Departemen Kesehatan RI direktorat bina Farmasi Komunitas dan Klinik tahun 2009 dengan indikator:

1. 60% RSU Pemerintah melaksanakan PIO
2. 50% Apotek melaksanakan PIO
3. 20% Puskesmas melaksanakan PIO






3 komentar:

agsilmid mengatakan...

Saya baru menemukan blog ini, saya sebagai AA di Batam sangat salut ada blog ini sehingga mempunyai informasi yang update, Pak / Bu bagaimana mendapatkan software untuk PIO tsb, apakah yg mendapatkannya hanya dari instansi / perusahaan saja atau bisa secara pribadi, terimakasih.

-agsilmid-

farmaminkepri mengatakan...

Terima kasih Pak/Ibu, kami membuat blog ini dengan harapan hubungan komunitas kefarmasian makin erat. baik antar apoteker dan asisten apoteker.
Software dapat saudara dapatkan di Dinas Kesehatan Kab/kota se provinsi kepri, atau kalau saudara berminat dapat mengubungi Dinas Kesehatan prov Kepri. nanti kami kirimkan cd nya.
mohon keberadaan blog ini dapat disebarluaskan ke komunitas farmasi lainnya. terima kasih

warung oli mengatakan...

gimana sih cara urus surat izin apoteknya??padahal udah punya akses untuk ke pbf