Minggu, 07 Maret 2010

Antibiotik Bukan untuk Flu

Menjelang pergantian musim, atau selama musim hujan, biasanya penyakit flu atau influenza kerap menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, orang dewasa sampai manula. Di Indonesia, influenza biasa memang tidak mematikan, seperti halnya di beberapa negara dengan empat musRata Penuhim, karena Indonesia tidak pernah mengalami perubahan suhu udara yang ekstrem, oleh karena itu flu sering dianggap ringan dan penderitanya lebih senang mengobati sendiri karena memang flu bisa diatasi dengan obat-obatan yang dijual bebas.

Namun seringkali juga ditemukan mereka yang menggunakan antibiotik untuk mengobati flu, bahkan beberapa orang justru mendapatkannya melalui resep dokter. Padahal antibiotik bukan untuk flu!

Antibiotik bukan Obat Dewa

Indonesia termasuk negara yang dinilai ‘mudah' memutuskan penggunaan antibiotik dalam pengobatan. Kelihatannya hampir semua penyakit (dicoba) diobati dengan antibiotik. Paham yang keliru di masyarakat seringkali menganggap, jika berobat ke dokter dan tidak diberi antibiotik, maka kurang ‘paten' penyembuhannya. Hal ini didorong pula oleh mudahnya kita membeli obat antibiotik secara langsung di hampir semua apotek, padahal menurut peraturannya, antibiotik adalah golongan obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter.

Berbagai antibiotik yang ditemukan sampai saat ini memang terbilang ampuh untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi, selama penggunaannya tepat. Sehingga kita seringkali menganggap antibiotik sebagai obat yang begitu hebat yang bisa mengobati berbagai macam penyakit. Padahal antibiotik hanyalah obat anti-infeksi yang hanya bisa bekerja pada bakteri saja. Penyakit-penyakit lain yang tidak diakibatkan oleh bakteri, seperti flu yang disebabkan oleh virus, tidak dapat diobati dengan antibiotik.

Yang lebih merisaukan, dan sebetulnya cenderung membahayakan, penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau tidak perlu yang terjadi secara meluas di berbagai tempat di dunia pada masa yang sama, disinyalir telah menyebabkan meningkatnya resistensi antibiotik secara global. Dalam satu dekade terakhir, hampir semua bakteri di dunia menjadi lebih kuat dan kurang responsif terhadap antibiotik yang sebelumnya terbukti ampuh untuk membunuhnya. Artinya, penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau tidak perlu malah menjadi mata pisau yang berbalik menyerang kita. Dan inilah yang menjadikan beratnya perkembangan ilmu pengobatan di dunia, karena setiap kali harus selalu ditemukan obat antibiotik jenis baru, untuk mengatasi resistensi bakteri terhadap obat yang saat ini beredar.

Pengobatan Tanpa Obat

akibat serangan virus flu. Sedangkan banyak minum air putih memang disarankan untuk berbagai hal yang berhubungan dengan kesehatan, karena dengan banyak minum air putih, tubuh tidak akan kekurangan cairan, dan dengan banyak berkemih akibat banyaknya air yang terbuang, zat-zat beracun dari dalam tubuh juga ikut terbuang. Untuk mempercepat proses penyembuhan, multivitamin yang mengandung vitamin B kompleks dan vitamin C juga baik dikonsumsi selama masa penyembuhan, karena vitamin-vitamin tersebut juga berfungsi sebagai katalis proses pembentukan sel-sel baru.

Influenza biasanya disertai juga dengan nyeri atau gatal di tenggorokan dan juga hidung berair dan bahkan berlendir. Nyeri dan gatal di tenggorokan bisa diatasi dengan makan permen antiseptik khusus tenggorokan yang banyak dijual secara umum di toko obat, apotek dan minimarket. Permen antiseptik, selain berfungsi menganestesi syaraf lokal tenggorokan agar tidak terasa gatal, antiseptiknya juga berfungsi mengobati luka pada tenggorokan yang menyebabkan rasa gatal dan nyeri tersebut. Sedangkan untuk mengatasi hidung tersumbat bisa menggunakan nasal spray, untuk anak-anak dan balita ada produk nasal drops yang bisa didapatkan di toko obat dan apotek, atau bisa juga dibantu dengan menghirup uap air panas yang telah diberi obat gosok yang mengandung menthol.

Influenza biasa yang disebabkan oleh virus sebetulnya akan sembuh setelah sekitar satu sampai dengan dua minggu, namun jika sakitnya berkepanjangan, atau flu disertai dengan demam tinggi, batuk-batuk, dan nyeri kepala, maka tidak boleh dianggap enteng, karena kemungkinan besar ini bukanlah penyakit flu biasa, dan penderitanya harus segera di bawa ke rumah sakit terdekat untuk diperiksa lebih lanjut.

sumber : mediasehat.com

Tidak ada komentar: