Rabu, 30 Juli 2008

PILOT PROJECT PIO DI RSUD BATU AJI

LATAR BELAKANG

Berdasarkan UU no. 8/1999 tentang perlindungan konsumen bahwa konsumen berhak atas informasi lengkap mengenai produk dan berhak untuk menuntut. Berdasarkan survey di lapangan sekitar 27 % informasi yang diberikan oleh dokter dapat diterima dengan baik oleh pasien. Untuk itu dibutuhkan peran penting dari Apoteker untuk melakukan Pelayanan Informasi Obat kepada pasien. Pelayanan Informasi Obat tujuannya untuk tercapainya penggunaan obat yang rasional sehingga mutu pelayanan yang berorientasi pada pasien dapat ditingkatkan.

Pelayanan Informasi Obat : Kegiatan individu yg dilatih secara khusus untuk memberikan informasi dan konsultasi secara akurat , tidak bias dan faktual bagi pasien dan keluarganya, Dokter, Apoteker, Perawat dan profesi kesehatan lainnya

TUJUAN :

  1. Meningkatkan keberhasilan terapi
  2. Memaksimalkan efek samping
  3. Meminimalkan resiko efek samping
  4. Meningkatkan efektivitas biaya (cost effectiveness)
  5. Menghormati pilihan pasien dalam menjalankan terapi

Sumber Daya Manusia :

  1. Penanggung jawab : 1 orang Apoteker dibantu oleh Apoteker-apoteker yang lain di Instalasi Farmasi
  2. Sebaiknya Apoteker yang ahli dalam Pelayanan Informasi Obat
  3. Tergantung dari luas pelayanan, jam kerja dan dana yang tersedia

Sarana dan Prasarana untuk PIO

  1. satu ruangan khusus Pelayanan Informasi Obat
  2. satu meja besar untuk membaca
  3. rak-rak untuk menyimpan majalah, buku, katalog
  4. 1 set perangkat komputer + CD ROM
  5. + fasilitas internet
  6. telepon + faksimili
  7. Answering machine

Sumber Informasi :

  1. Sumber Literatur Primer : Jurmal, Majalah
  2. Sumber Literatur Sekunder : Abstrak-abstrak
  3. Sumber literatur tersier : Text book / hand book
  4. Brosur obat dalam kemasan obat
  5. brosur dari pabrik
  6. Depkes, BPOM, Industri Farmasi
  7. Sumber informasi dari internet

KEGIATAN PIO :

  1. Pelayanan
    • Menjawab pertanyaan : dari telpon, surat, fax, atau email
    • Menyebarkan informasi : leaflet, brosur, infofarmasi, Jurmal RS, Info mini
    • Membantu Tim Farmasi dan Terapi dalam penyusunan Formularium RS
    • Mengkoordinir kegiatan Apoteker di PKRS : semua Apoteker yang terlibat dan pemilihan materi penyuluhan
    • Sebagai educator di Klub Diabetes Mellitus
    • Mengkoordinir kegiatan konseling obat di Apotek Rawat Jalan dan Rawat Inap

  1. Pendidikan

Kegiatan continuitas kepada :

    • Apoteker
    • Asisten Apoteker
    • Perawat
    • Mahasiswa Farmasi yang sedang PKL (calon Apoteker dan DIII)

  1. Penelitian
    • Penelitian yang menunjang mutu pelayanan farmasi
    • Evaluasi penggunaan obat di Rumah sakit

DOKUMENTASI

  1. Sumber informasi : apabila ada pertanyaan yang sama
  2. Media pelatihan tenaga farmasi
  3. analisis dan evaluasi
  4. Quality assurance PIO :
    • Formulir PIO
    • Laporan-laporan

EVALUASI

  1. Menilai keberhasilan PIO
  2. harus ada indicator
  3. berdasarkan laporan/dokumentasi
  4. memberikan masukan kepada pimpinan untuk membuat kebijakan diwaktu yang akan dating


METODE UNTUK PELAKSANAAN PIO

  1. PIO dilayani oleh Apoteker selama 24 jamm atau on call disesuaikan dengan kondisi RS
  2. PIO dilayani oleh Apoteker pada jam kerja, sedangkan diluar jam kerja dilayani oleh Apoteker Instalasi Farmasi yang sedang tugas jaga
  3. PIO dilayani oleh Apoteker pada jam kerja dan tidak ada PIO diluar jam kerja
  4. Tidak ada petugas khusus, PIO dilayani oleh semua Apoteker Instalasi Farmasi baik pada jam kerja maupun diluar jam kerja
  5. Tidak ada Apoteker khusus, PIO dilayani oleh semua Apoteker Instalasi Farmasi di jam kerja dan tidak ada PIO diluar jam kerja


Untuk mendukung pelaksanaan PIO seorang Apoteker di tuntut :

  1. Meningkatkan pengetahuan pendukung konseling seperti : farmakologi, farmakoterapi, patofisiologi, psikologi pasien
  2. Meningkatkan kemampuan komunikasi
  3. Nilai-nilai pribadi : sabar, terbuka, ikhlas, rela membantu

Tidak ada komentar: